Banyak orang beranggapan binatang bisa memprediksi datangnya gempa. Binatang akan bertingkah aneh jika akan ada gempa. Benarkah anggapan ini?
Pertama, tingkat air di kolam yang tiba-tiba merosot. Kemudian, ribuan katak tiba-tiba muncul di jalanan di propinsi terdekat. Akhirnya, beberapa jam sebelum terjadinya gempa terburuk China dalam tiga dekade, hewan di kebun binatang lokal mulai bertingkah aneh.
Ketika mayat mulai diangkat dari reruntuhan pada gempa dahsyat Mei tahun lalu itu, ruang chat online dan blog China dimarakkan pertanyaan. “Mengapa tanda-tanda peringatan alam ini tak membuat pemerintah menyadari akan adanya gempa?”.
“Jika biro seismologi cukup profesional, mereka bisa meramalkan gempa itu 10 hari sebelumnya ketika beberapa ribu meter kubik air menghilang dalam waktu satu jam di Hubei namun biro seismologi tak menganggapnya,” kata komentar seorang penulis.
Bahkan, ahli gempa mengatakan, hampir mustahil memprediksi kapan dan di mana gempa akan terjadi. Di beberapa negara, termasuk China, telah berusaha memanfaatkan perubahan alam sebagai tanda peringatan dini, termasuk perilaku kebanyakan hewan.
Namun sejauh ini menurut seismolog British Geological Survey (BGS) Roger Musson, tak ada cara yang dapat diandalkan guna memanfaatkan binatang sebagai alat untuk memprediksi gempa bumi.
Namun, pernyataan itu tak menghentikan diskusi online. Bahkan, media utama pun ikut menyela dengan sebuah artikel di koran China Daily yang mempertanyakan mengapa pemerintah tak memprediksi gempa itu.
Menurut laporan media, komentator online mengatakan, tanda pertama muncul sekitar tiga pekan sebelum gempa terjadi ketika sejumlah besar air tiba-tiba menghilang dari kolam di kota Enshi di provinsi Hubei sekitar 350 kilometer sebelah timur pusat gempa.
Kemudian, tiga hari sebelum gempa, ribuan katak berkeliaran di jalan-jalan di Mianzhu, kota yang mengalami gempa dan menewaskan sedikitnya dua ribu orang. Warga Mianzhu awalnya takut katak itu merupakan tanda bencana alam sedang mendekat.
Namun surat kabar Huaxi Metropolitan melaporkan pada 10 Mei 2010 tepat dua hari sebelum terjadinya gempa, seorang pejabat biro kehutanan setempat mengatakan, hal itu merupakan hal normal.
Menurut Wuhan Evening Paper, pada saat gempa pecah, zebra membenturkan kepala mereka pada pintu kebun binatang di Wuhan yang lokasinya lebih dari 966 kilometer sebelah timur pusat gempa.
Gajah mengayunkan belalainya dengan liar bahkan hampir mengenai staf kebun binatang. Sebanyak 20 singa dan harimau yang biasanya tidur di tengah hari pun berjalan-jalan di sekitar kebun binatang. Lima menit sebelum gempa melanda, lusinan burung merak mulai mengeluarkan suara melengking.
Menurut Musson, ada beberapa kemungkinan hewab-hewan ini berperilaku seperti itu. Hal yang paling mungkin adalah, pergerakan batuan bawah tanah sebelum terjadinya gempa menghasilkan sinyal listrik yang dirasakan beberapa hewan.
Teori lain mengatakan, hewan dapat merasakan goncangan lemah yang tak dapat dirasakan manusia sebelum terjadinya gempa besar. Peneliti Biro Seismologi China Xiaodong Zhang mengatakan, pihaknya telah menggunakan aktivitas alam untuk memprediksi gempa bumi sebanyak 20 kali dalam 20 tahun terakhir.
Namun, tanda-tanda itu masih merupakan sebagian kecil dari gempa China. “Masalahnya sekarang adalah, hubungan semacam ini masih belum cukup jelas,” katanya.
Pada musim dingin 1975, berdasarkan laporan perilaku hewan yang tak biasa dan perubahan tingkat air tanah, sehari sebelum gempa berkekuatan 7,3 Skala Richter (SR), para pejabat China memerintahkan evakuasi di kota Haicheng di timur laut Provinsi Liaoning.
Namun, lebih dari dua ribu orang meninggal. Fenomena lingkungan aneh, termasuk perubahan tingkat air sumur, juga dilaporkan setahun kemudian sebelum terjadinya gempa berkekuatan 7,6 SR di Tangshan, timur laut China yang menewaskan 240 ribu orang, papar Musson.
Tim ahli gempa China dikirim ke kawasan itu namun tak menemukan bukti yang menunjukkan adanya gempa bumi. Saat para ahli gempa itu akan pulang, mereka berhenti untuk bermalam di Tangshan dan mereka pun tewas karena gempa itu.
0 komentar:
Posting Komentar