Vuvuzela, terompet khas Afrika yang meramaikan setiap pertandingan di Piala Dunia 2010, terus dibicarakan. Bahkan, kehadiran vuvuzela sudah menjadi kontroversi sejak sebelum perhelatan akbar ini digelar.
Sebagian orang mengatakan bahwa suara vuvuzela sangat mengganggu suasana di stadion. Namun, sebagian lagi menganggap, tradisi lokal Afrika Selatan itu tidak boleh ditinggalkan.
Informasi terakhir, Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) akan mengambil keputuan penggunaan vuvuzela menjelang pertandingan pertama Grup G di putaran final Piala Dunia. Pelatih Pantai Gading Sven-Goran Eriksson Senin kemarin mengatakan, "FIFA telah mengadakan pertemuan - kita akan tahu itu nanti," katanya.
Kebisingan vuvuzela yang ditiup ribuan penonton dalam stadion bisa mencapai 144 desibel. Tingkat kebisingan yang luar biasa karena suara jet komersial saat lepas landas hanya 140 desibel.
Kebisingan vuvuzela juga sangat mengganggu pendengaran manusia, karena tingkat suara yang aman bagi manusia normal adalah 137 desibel. Meski demikian pesta vuvuzela jalan terus.
Berikut komparasi tingkat kebisingan suara:
- Vuvuzela 144 dB
- Tembakan atau petasan 140 dB
- Jet komersil 140 dB
- Konser rock 120 dB
- Klakson mobil 110 dB
- Mesin pemotong rumput 90 dB
- Kemacetan di jalan 80 dB
- Percakapan normal 60 dB
- Bisik-bisik 15 dB
- Diam atau hening 0 dB.
0 komentar:
Posting Komentar